βPerumpamaan Infak di Jalan Allahβ
πΉ Ayat:
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 261)
π§ Makna Umum:
Ayat ini menggambarkan keajaiban dan keberkahan infak, yaitu harta yang dikeluarkan di jalan Allah tidak akan berkurang, bahkan akan dilipatgandakan sampai 700 kali lipat, atau lebih sesuai kehendak Allah.
πΎ Perumpamaan Bijaksana:
- “Seperti sebutir biji” β simbol dari harta yang kita infakkan.
- “Menumbuhkan tujuh bulir” β hasil dari infak itu meluas.
- “Tiap bulir ada 100 biji” β dari satu amal lahir 700 kebaikan atau pahala.
π Ini menunjukkan bahwa infak bukan sekadar memberi, tapi investasi spiritual jangka panjang.
π‘ Pelajaran Penting:
- Infak harus di jalan Allah
β€ Bukan untuk riya, popularitas, atau balas jasa.
β€ Wakaf, zakat, bantuan sosial β jika ikhlas β termasuk “fi sabilillah”. - Satu kebaikan dibalas berlipat-lipat
β€ Allah Maha Pemurah β bahkan memberi lebih dari 700 kali jika Dia kehendaki. - Dorongan untuk berinfak dari harta yang baik dan halal
β€ Jangan beri sisa atau yang buruk.
π¬ Relevansi dengan Wakaf:
Wakaf adalah bentuk infak jangka panjang yang pokok hartanya tetap, hasilnya terus mengalir. Maka sangat sejalan dengan ayat ini.
β€ Wakaf = “biji” yang ditanam, hasilnya = “bulir” manfaat untuk umat
π Kesimpulan Singkat:
βSatu amal kebaikan bisa tumbuh menjadi ratusan bahkan ribuan manfaat jika diniatkan ikhlas dan dikelola dengan baik. Itulah rahasia infak dan wakaf yang diberkahi.β




